Thursday, September 17, 2009

Info mudik lebaran 2009

"Ting tong.... Para pemudik yang terhormat, saat ini jalur pantura sedang macet total. Oleh karena itu, pemudik akan dialihkan ke jalur tengah melalui rute sebagai berikut, setelah keluar Pintu Tol Cikampek, belok kanan menuju perempatan Sadang, lalu ke kiri menuju Kalijati, Subang, Cikamurang, Kadipaten, Cirebon, Jawa Tengah. Tertib di jalan dan ikuti rambu-rambu lalu lintas. Pesan ini disampaikan oleh Kepolisian Wilayah Purwakarta. Terima kasih."
Pesan itu meraung berkali-kali melalui pengeras suara yang terpasang di sejumlah titik di sekitar Gerbang Tol Cikampek di Cikopo, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Jumat (18/9) pagi.
Layaknya perlintasan kereta api, pesan itu terus diputar saat diperlukan, seperti terjadi sejak Kamis malam hingga Jumat pagi ini, ketika jalur-jalur utama macet total. Tujuannya, "membujuk" pemudik ke jalur alternatif untuk menghindari jalur pantura yang macet.
Memang tak mudah membujuk pemudik ke jalur alternatif. Bagi sebagian pemudik, jalur pantura tetap menjadi idola. Kondisi jalan yang relatif lebih baik, lebih lebar, dan tidak berliku membuat pantura tetap diminati. Namun, saat sebagian besar pemudik memilih jalur itu, kemacetan tak terelakkan.
Sejak Kamis malam, pantura macet di sejumlah titik. Di sekitar Simpang Jomin, Karawang, arus bahkan macet terhenti. Kendaraan sulit dipacu lebih dari 5 kilometer per jam. Tak hanya di luar jalan tol. Puluhan ribu kendaraan merayap di Tol Jakarta-Cikampek menjelang gerbang-gerbang keluar.
Arus pun dialihkan ke jalur-jalur alternatif. Namun, meminta pemudik menempuh jalur alternatif tidak mudah. Sebagian pengendara keukeuh ke pantura. Sebagian beralasan tidak tahu rute alternatif itu, sebagian khawatir kemacetan juga terjadi di jalur alternatif.
Kepala Bagian Operasi Kepolisian Wilayah Purwakarta Komisaris Sambodo mengatakan, saat terjadi kemacetan, pemudik bersepeda motor juga diwajibkan menempuh jalur alternatif. Polisi akan memasang barikade agar pemudik menghindari titik kemacetan. Di Karawang, polisi memasang barikade di Johar untuk mengalihkan arus dari jalur pantura ke rute alternatif Telagasari-Lemahabang-Cikalong.
Ia menambahkan, sejumlah jalur alternatif sebenarnya layak dilalui untuk menghindari kemacetan. Namun, keterbatasan informasi membuat pemudik enggan melalui jalur tersebut.
Selain polisi, PT Jasa Marga juga terus mempromosikan jalur alternatif beberapa tahun terakir. Dalam selebaran kedua institusi tersebut di informasikan bahwa jalur utara, tengah, dan selatan layak dilalui. Rute Jakarta-Cirebon melalui ketiga jalur relatif berbeda dari segi jarak, yaitu 217 kilometer melalui utara, 227 kilometer melalui tengah, dan 251 kilometer melalui selatan. Dalam situasi normal, waktu tempuh dari Jakarta menuju Cirebon melalui ketiga rute tak jauh berbeda, yaitu dari 4,18 jam hingga 4,25 jam.
Akan tetapi, itu dalam situasi normal. Saat puncak kepadatan seperti sekarang ini, jelas tak mudah berargumen demikian kepada pemudik. Setelah berjam-jam merayap di titik-titik kemacetan, sebagian pemudik tak lagi percaya bahwa jalur alternatif benar-benar lengang.

Sumber: Kompas.com

No comments:

Post a Comment